KIAT SUKSES MEMENANGI KONTES INTERNASIONAL
YBØECT/KB3LWW, Pri
Pengantar 1
Kontes Internasional merupakan salah satu kegiatan amatir radio dimana pe- sertanya berusaha untuk dapat berko- munikasi dua arah antarnegara (DX) sebanyak-banyaknya selama atau dalam waktu (contest period) yang tersedia, tentunya untuk memperoleh score se-tinggi mungkin, dengan harapan untuk dapat menjuarainya.
Petunjuk pelaksanaan Kontes Interna- sional pada umumnya tidak sama antara satu negara penyelenggara dengan ne- gara lain; hal ini dimaksudkan agar setiap kegiatan mempunyai ciri khas dan mudah diingat. Contoh: pada All Asian DX Contest yang penyelengggaranya adalah Japan Amateur Radio League (JARL), laporan pertukaran sinyal dalam kontes ini adalah 59 + umur operator jika dengan SSB; atau 599 + umur ope- rator pada CW.
Kebanggaan seorang amatir radio yang memenangkan kontes internasional ti- dak bisa digantikan dengan materi, karena kemenangan tersebut membukti-
kan bahwa yang bersangkutan telah teruji keuletan, ketekunan dan kesabarannya, serta telah menunjukkan sportifitas yang tinggi selama kontes berlangsung.
Mulai edisi ini penulis mencoba untuk sharing pengalamannya selama sekian tahun aktip dalam berbagai kegiatan Kontes Internasional ini.
PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN PENYELESAIAN sebuah Kontes
Proses keikut sertaan seorang amatir radio dalam sebuah Kontes Interna- sional dapat dibagi dalam beberapa tahap, dan pada masing-masing tahap memerlukan beberapa hal atau proses yang dapat dipilah-pilah sbb.:
I – Tahap PERSIAPAN (Pra) KONTES, memerlukan a.l.:
1. Rencana (Planning)
2. Strategi mendapatkan Hi-Score
3. Peralatan kontes dan pendukungnya
4. Ramalan Propagasi
II – Tahap PELAKSANAAN KONTES, memerlukan a.l.:
5. Stamina operator
6. Sistem informasi Kontes Internsional
7. Akses ke DX Cluster (misalnya situs DX Summit)
III -Tahap PASCA (penyelesaian) KONTES, memerlukan a.l. :
8. Pengiriman logsheet kontes dengan format Cabrillo
9. QSL-ing setelah kontes berakhir (QSL Management Service)
10. Menunggu pengumuman dari Panitia Kontes
11. Evaluasi
12. Back-up data & QSL saving
I.1. Rencana (Planning)
Untuk mendapatkan hasil seoptimal mungkin maka perencanaan yang matang mutlak diperlukan, seperti dari jauh-jauh hari berupaya untuk mendapatkan kepastian tentang pe- nyelenggaraan suatu kontes dengan segala detilnya (tanggal, bulan, ta- hun dan jam kontes, tata cara pen- giriman logsheet dsb. ).
I.2. Strategi untuk mendapatkan Hi- Score
Ada berbagai cara atau kiat yang bisa dilakukan agar seseorang dapat memenangkan sebuah Kontes Inter- nasional. Tanpa strategi yang jitu, semua jerih payah akan menjadi sia- sia (!)
Pertama: Lakukan tes/uji coba pancaran dengan antena yang nantinya digunakan selama mengikuti kontes. Hal ini biasa- nya dilakukan 1-3 hari sebelum hari-H. Jika terasa kurang optimal, masih ada waktu untuk membenahi antena (atau antenna-antena) tersebut. Cek apakah VSWR ideal sudah tercapai dan power yang digunakan sudah mencukupi. Tergantung kategori kontes yang akan diikuti, kalau perlu siapkan (dan cek apakah berfungsi dengan baik) Linear Amplifier untuk meng-amplify (mening- katkan, memperkuat) sinyal anda su- paya lebih mudah untuk menembus QRM maupun Pile up.
Kedua: Pada menit-menit pertama kon-tes, lakukan CQ pada frekuensi yang kosong. Jangan menggunakan frekuensi yang terlalu ke atas atau bawah di dalam band plan (misalnya pada 21,125 MHz atau 21,430 MHz untuk segmen SSB di band 15 m) karena jarang ada peserta lain yang melakukan scanning
sampai dipinggir-pinggir band plan yang tersedia (edge-to-edge scanning). Kontester berpengalaman biasanya memba- tasi rentang frekuensi sekitar 150 KHz untuk mode SSB (misalnya 21,200 MHz s/d 21,340 MHz) atau 50 KHz untuk CW (misalnya 21,000 MHz s/d 21,050 MHz). Seyogyanya anda hafal di luar kepala band plan dan DX Window pada band-band terkait.
Lakukan testing si-nyal untuk “booking frequency” pada menit-menit menjelang acara dimulai, sehingga peserta lain tahu bahwa frekuensi tersebut akan atau sedang Anda gunakan.
Ketiga: Lakukanlah panggilan CQ Con- test dengan jelas dan singkat. Jangan terlalu lama CQ-ing pada frekuensi kerja, karena peserta lain yang sudah spotting pada frekuensi anda akan bergeser meninggalkan anda. Sama seperti anda, mereka juga ingin mengejar score, dan karenanya butuh komunikasi yang ce- pat, tepat dan disiplin.
Keempat: Jika ada jawaban dan terjadi “PILE UP” (= banyak stasiun DX serentak memanggil anda pada suatu frekuensi), panggillah callsign/suffix yang menurut anda enak didengar, terbaca jelas dan dengan sinyal yang cukup kuat, yang akan mempermudah anda untuk men- jalin solid copy both way QSO.
Apabila Anda tidak menerima sinyal be- sar lebih dulu, Anda akan mengalami kesulitan menerima stasiun DX lainnya karena selalu ‘diganggu’ oleh stasiun besar tadi.
Berikut adalah contoh bagaimana menangani sebuah pile up:
YBØZZ: CQ Contest CQ Contest this is YBØZZ Yankee Bravo Zero Zulu Zulu….
Pile Up : #%$ Brav &$^@# Mexico Novem !# %^ @$ # ^ Fox t r o t B r a v o #%^%^ @#
YBØZZ: Foxtrot Bravo, Fox Bravo you’re 59 28.
W2FB : Roger, This is W2FB you’re 59 Zero Five …
YBØZZ: Thank you — QRZ Contest this is Yankee Bravo Zero Zulu Zulu …
(dan seterusnya….)
Kelima: Janganlah mengajak atau me- layani ajakan untuk ‘ngobrol (!) Katakan saja bahwa Anda sedang mengikuti kon- tes. Kontester tidak akan menanyakan nama panjang Anda, home address,apalagi nomor telepon (!). Bila ada yang menanyakan QSL route jawablah “QSL via Buro”, “QSL direct” atau “QSL via my manager”.
Jangan layani gangguan yang tampak seperti interferensi yang disengaja; laku- kanlah CQ-ing dan terimalah sinyal pe- serta kontes lain yang lebih besar dari sinyal pengganggu. Lama-kelamaan pengganggu akan diam atau bergeser frekuensi juga 🙂
Keenam: Untuk menambah point dan multiplier Kontester yang baik selalu tahu kapan harus dan bagaimana mencari stasiun DX yang belum didapatnya. Untuk ini ada istilah “sweep-on call”, maksud- nya setelah tidak lagi terjadi pile up, laku- kan scanning frekuensi dari bawah ke atas atau sebaliknya, tentunya terbatas pada rentang frekuensi yang disebutkan dalam Juklak Kontes.
Apabila ada stasiun DX yang belum di- hubungi, lakukanlah pemanggilan ber- kali-kali sampai stasiun DX tersebut men- jawab panggilan anda. Jika masih belum juga diterima sesudah anda melakukan serentetan panggilan, cari stasiun DX lainnya yang juga belum dihubungi.
Bila ada jawaban dan confirmed, jangan terpesona dengan sinyal atau modulasinya — tinggalkan stasiun DX tersebut untuk mencari stasiun lainnya lagi ! Biasanya sweep-on call berkisar selama 15-30 menit, setelah itu lakukanlah kem- bali CQ-ing pada frekuensi kerja yang kosong yang Anda temukan ketika mela- kukan scanning frekuensi tadi.
Ketujuh: jangan panik atau emosi meng- hadapi QRM dan QRN pada band HF. Berbeda dengan pada band VHF/UHF dengan mode FM yang boleh dibilang bebas QRM (kecuali dari “orong-orong”) dan relatif lebih bersih penerimaan si- nyalnya, di band HF anda harus “meng- akrabi” QRM/QRN yang memang meru- pakan fenomena “alamiah” di situ. Ingat, bersabar dan tekun merupakan kunci utama bagi keberhasilan dalam berburu dan mendengar stasiun DX.
Kedelapan: Gunakan waktu sebaik- baiknya dalam mengikuti Kontes, karena ada motto yang berlaku universal bagi para kontester dunia: “Satu detik pun berharga“.
Untuk edisi ini penulis cukupkan sampai di sini dulu sharing kita ini …. CU in the next edition dengan pembahasan tahap –tahap selanjutnya,
Pengantar 2:
Pada baris-baris pertama Bagian I dari tulisan yang diawali di BeON edisi 0702 yll disebutkan bahwa proses keikut ser- taan seorang amatir radio dalam sebuah Kontes Internasional dapat dibagi dalam beberapa tahap, dimana pada masing- masing tahap memerlukan hal-hal atau proses tersendiri sbb.:
I – Tahap PERSIAPAN (Pra) KONTES, memerlukan a.l.:
1. Rencana (Planning)
2. Strategi mendapatkan Hi-Score
3. Peralatan kontes dan pendukungnya
4. Ramalan Propagasi
II – Tahap PELAKSANAAN KONTES, me- merlukan a.l.:
5. Stamina operator
6. Sistem informasi Kontes Interna- sional
7. Akses ke DX Cluster (misalnya situs DX Summit). (dst.)
Untuk menjaga kerunutan sistimatika pentahapan, lanjutan tulisan ini diawali dengan merubah sedikit urutan proses tersebut diatas, sbb.:
I – Tahap PERSIAPAN (Pra) KONTES, memerlukan a.l.:
1. Rencana (Planning)
2. Strategi mendapatkan Hi-Score
3. Peralatan kontes dan pendukungnya
4. Sistem informasi Kontes Interna- sional
5. Ramalan Propagasi
II – Tahap PELAKSANAAN KONTES, me- merlukan a.l.:
6. Stamina operator
7. Akses ke DX Cluster (misalnya situs DX Summit). (dst.)
Dengan demikian, edisi ini kita awali dengan butir ke 3 pada
Tahap PERSIAPAN (Pra) KONTES
I.3. Peralatan kontes & pendukungnya
Sarana yang mutlak harus dis- ediakan tentunya sebuah ALL BAND (kecuali kalau dari awal memang diniatkan untuk mengikuti kontes hanya pada band tertentu saja) Transceiver lengkap dengan micro- phone dan CW keyer, Power Supply serta sistim ANTENA yang sesuai (seyogyanya antena pengarah seperti Yagi, Quad atau lainnya).
Sebuah Transceiver lagi sebagai cadangan sangat layak untuk diper- timbangkan, apalagi kalau akan ikut kontes pada kategori Multi band /Multi Operator, sehingga nantinya tidak banyak waktu terbuang – teru- tama pada saat pergantian operator. Kalau memang diniatkan untuk ikut kontes dengan QRO (high power), tentunya keberadaan Linear Amplifier (dengan Power Supply-nya) harus disiapkan dari awal juga. Walaupun sudah yakin bahwa konfigurasi Rig- to-Antenna anda sudah disiapkan dengan sempurna (well set), sekedar untuk berjaga-jaga tidak ada salah- nya kalau anda melengkapi hamsack dengan SWR/Power Meter, Antenna Switch dan ATU/Antenna Tuning Unit, tentunya dengan rating yang sesuai dengan Power output yang hendak dipakai. Periksa dan pastikan bahwa sudah ada Grounding system yang baik bagi Tower dan Hamsack anda. Sebagai sarana pendukung siapkan perangkat PC/notebook*) (yang sudah diisi dengan software Logging System), CW coupler, Peta Dunia (seyogyanya DX-Atlas, untuk memu- dahkan beaming dengan antenna anda), serta sebuah jam (seyogyanya jam dinding) dengan penunjukan waktu UTC.
*) PC/note book sebaiknya ada karena akan sangat mempermu- dah operator dalam mengikuti kontes, terutama dalam melaku- kan Logging. Di era Internet yang serba computerized ini mengguna- kan paper log sheet akan memper- sulit operator sendiri (terutama kalau mengingat waktu dan enerji yang harus di”reserve” untuk ini), karena ia harus memeriksa ke- mungkinan adanya duplikasi, menghitung multiplier, menghi- tung final scores dan sebagainya. Dengan komputer, semua akan dicatat dan dihitung secara otomatis dan kita hanya tinggal mengirim logsheet melalui Inter- net ke Panitia
I.4 Sistem Informasi Kontes Interna- sional/Contest Calendar
Jadwal Kontes Internasional/Con- test Calendar serta informasi ten- tang siapa saja yang akan mengu- dara pada suatu waktu tertentu (misalnya untuk ber-DXpedition) bisa diikuti dan dilihat di majalah- majalah amatir seperti QST, CQ, atau CQ Jepang (terbitan JARL). Informasi ini biasanya tersedia ber- kala tiap tahun; dengan Petunjuk Pelaksanaan/JukLak yang nyaris sama dari tahun ke tahun dan hanya berbeda tanggal, bulan dan tahunnya saja. Seyogyanya (kalau masih ada tempat) pasang jadwal ini di dinding ruangan radio Anda. Contest Calendar ini dapat juga di download dari http://www.ng3k.com/Contest/
1.5 Ramalan Propagasi
Ramalan propagasi ini tidak sela- manya akurat, tapi setidak-tidaknya mendekati.
Cara konvensional untuk melihat Perkiraan propagasi — apakah ter- buka (dan ke arah mana) pada tanggal, bulan dan tahun yang telah ditetapkan untuk mengikuti kontes – adalah dengan dekat-dekat hari-H (taruhlah selama 2 – 4 minggu sebe- lumnya) melakukan monitoring pada band-band yang nantinya digunakan untuk mengikuti kontes.
Lakukan secara intens, walaupun dilakukannya secara random/acak
– misalnya 2 jam sebelum dan se- sudah matahari terbit dan ter- benam, atau sekitar tengah malam; dengan selang 2 hari sekali. Di samping mendengarkan kegiatan/ aktifitas stasiun-stasiun DX yang sedang bekerja di band terkait, hampir di semua band ada stasiun Beacon yang bisa dijadikan acuan; kemudian jada uga stasiun-stasiun Time Signal (penanda waktu, seperti WWV, JJY, CHU dsb.) walaupun frek- wensinya agak diluar Ham band. Sumber informasi lain adalah kolom Propagation Forecast yang bisa di- jumpai hampir di semua majalah amatir (QST, CQ dsb yang disebut- kan di atas) atau DX-ers Bulletin yang dikeluarkan oleh klub-klub amatir (atau DX-er Club) dari be- berapa negara; atau dengan soft- ware yang bisa didownload (a.l.) dari http://www.qsl.net/w6elprop/
II – Tahap PELAKSANAAN KONTES
Setelah semua persiapan matang, hari-H pelaksanaan kontes adalah hari-hari yang dinantikan para peser- ta untuk membuktikan keandalan rencana, strategi serta peralatan yang telah disiapkan dari jauh-jauh hari. akan digunakan untuk kontes.. Kontes–kontes bergengsi seperti misalnya CQ World wide DX, WPX dan ARRL pelaksanaannya adalah 48 jam, biasanya diadakan pada hari Sabtu pagi s/d Minggu malam menurut standar waktu UTS (Saturday 00:00 UTC – Sunday 24:00 UTC).
Kontes–kontes bergengsi seperti misalnya CQ World wide DX, WPX dan ARRL pelaksanaannya adalah 48 jam, biasanya diadakan pada hari Sabtu pagi s/d Minggu malam menurut standar waktu UTS (Saturday 00:00 UTC – Sunday 24:00 UTC).
II. 6 Stamina operator
Walaupun ada yang berlangsung hanya selama 24 jam, Kontes inter- nasional pada umumnya berlang- sung 48 jam nonstop.
Hal ini tentunya membutuhkan stamina operator yang prima, atau setidak-tidaknya peserta berada dalam kondisi fisik yang sehat sepe- nuhnya. Untuk ini dibutuhkan Time Management (manajemen penga- turan waktu) yang baik, untuk mem- berikan kesempatan beristirahat (JANGAN paksakan untuk bergadang dan scanning seluruh band kalau dari awal sudah diketahui band- band yang tertutup di saat anda seharusnya tidur). Sesuai dengan kondisi kesehatan anda, siapkan makanan bergizi untuk dicemil di antara jam-jam makan pagi, siang dan malam. Bagi mereka yang me- ngidap penyakit yang memerlukan diet ketat (Diabetes, Jantung koro- ner, Obesitas yang sampai menye- babkan sesak napas dan seba- gainya) yang masih ber”semangat” untuk mengikuti Kontes, kalau perlu konsultasikan dengan Dokter atau Nutritionist pola makan dan makanan (terutama cemilannya) apa yang diperlukan untuk menjaga stamina dan kebugaran selama mengikuti Kontes. Yang umum dila- kukan adalah me-nyediakan air putih (sebaiknya yang hangat), sirup manis (bagi yang tidak berpantang gula), dan biskuit atau crackers di samping meja ope-rator.
Usahakan tidak akan ada orang (terutama anak-anak) yang masuk hamsack selagi kontes berlangsung, karena ini dapat mengganggu kon- sentrasi dan mood anda, apalagi kalau anda sampai dibuat kesal karenanya.
Ingat, seperti pada lomba apapun lainnya, kondisi emosionil selama kontes dapat memacu kerja kelen- jar adrenalin serta degup jantung anda, so take special care supaya ini tidak membuat stamina (dan fisik) anda melorot — atau tidak ron- tok — selama 48 jam yang “menegangkan” itu.
Terakhir, luangkan waktu barang 5- 10 menit untuk istirahat kalau anda sudah merasa cukup lelah. Lakukan olah raga ringan untuk sekedar me- lemaskan otot-otot dan menghirup udara segar, karena 48 jam terus menerus duduk dengan posisi dan postur yang membatasi gerak, pe- nuh konsentrasi dalam ruangan yang terbatas pula adalah waktu yang cukup lama untuk membuat otot-otot kaku (atau bisa saja sam- pai kejang atau cramp).
II.7 Akses ke DX Cluster
Ini diperlukan untuk mempercepat proses menemukan stasiun DX yang belum didapat, atau melihat siapa saja yang berpartisipasi serta frek- wensi kerjanya — yang akan mem- permudah kita untuk memperoleh point atau multiplier pada saat kon- tes sedang berlangsung. Informasi di Internet untuk melihat siapa stasiun DX yang sedang beroperasi di band mana dan mode apa ini bisa dida- pat dari berbagai situs DX Cluster seperti misalnya DX Summit, http://oh2aq.kolumbus.com/dxs/ atau Last 100 DX Spotting Reports, http://www.qrz.com/p/dxc.pl (dua Cluster ini di update secara real time); atau situs DX Bulletin seperti The Daily DX, http://www.dailydx.com/ Contoh tampilan DX Cluster (di layar PC) bisa dilihat di bawah ini:
Nah, pembahasan dua tahap pertama Kiat Sukses Memenangi Kontes Interna- tional di edisi ini kita cukupkan sampai di sini dulu. Di edisi mendatang kita lan- jutkan lagi dengan Tahap ke III, yaitu tahap Pasca Kontes.
Pengantar 3:
Mulai edisi ini, sampailah kita ke Tahap terakhir dari ke-ikut serta-an seorang amatir dalam Kontes Internasional, yang bisa diurut sebagai berikut:
III – Tahap PASCA KONTES, yang meliputi a.l. :
8. Pengiriman logsheet kontes
9. Pengumuman hasil Kontes
10. Evaluasi
11. QSL-ing (QSL Management Service)
12.Back-up data & QSL saving
III.8 Pengiriman Contest Logsheets
Seusai pelaksanaan kontes, “tugas“ berikutnya adalah mengirim logsheet kepada Panitia Kontes.
Pengiriman log sheet dapat berupa paper log yang dikirim melalui pos, atau (yang lebih lazim sekarang ini) adalah mengirimnya melalui e-mail. Jika mengirim log sheet melalui pa- per log, kirimkan paling tidak 2 minggu sebelum batas akhir pengi-riman karena pengiriman paper log biasanya memakan waktu 10 hari. Sebelum mengirim paper log periksalah berkali-kali (untuk memastikan semuanya sudah benar) seluruh isian yang diperlukan: nama, call- sign, alamat, final scores dan seba- gainya. INGAT, JANGAN sampai ada duplikasi QSO, karena kalau ditemu- kan duplikasi Anda akan menerima penalty pengurangan 2 % dari total score (!!!).
Untuk pengiriman logsheet melalui e- mail/Internet, lakukan paling tidak 3 hari sebelum batas akhir yang ditetapkan panitia penyelenggara. Sekarang ini hampir semua Panitia Kontes International hanya mene- rima entry dalam format Cabrillo, sebuah bakuan format data yang dibuat sedemikian rupa untuk mem- permudah panitia penyelenggara dalam meng-cross check logsheets yang masuk serta menghitung score yang berhasil dikumpulkan para peserta
Contest logging software yang dapat didownload gratisan dari http://www.n1mm.com / sudah mampu menghasilkan format Cabrillo ini (program contest lainnya adalah CT, SD log dan lain sebagainya).
Kirimkan e-mail berisi data Cabrillo tersebut ke Panitia Penyelenggara sesuai dengan ketentuan yang ada pada Petunjuk Pelaksanaan yang dapat diakses lewat Internet (contoh: rules of the game CQ World Wide DX dapat dilihat di http://www.cq-amateur-radio.com/
Setelah e-mail dikirim, tunggu be- berapa saat untuk menunggu jawab- an otomatis dari Penyelenggara, berisi konfirmasi bahwa mereka telah menerima logsheet Anda — seperti yang dapat diamati pada Gambar berikut (perhatikan Confirmation/ Tracking number di baris paling bawah)
.
III.9Pengumuman hasil kontes
Hasil kontes dan pengumuman pemenang biasanya diumumkan atau bisa dilihat di website Panitia, DX- bulletin atau majalah-majalah amatir radio. Tergantung siapa Penyelenggaranya, proses penantian sampai diterbitkannya pengumuman ini bisa berlangsung sampai +/- 1 tahun setelah pelaksanaan kontes.
Nah, kepalang belajar untuk bersabar, rasanya anda harus bersabar juga untuk menunggu lanjutan artikel ini sampai edisi BeON berikutnya, bulan depan ……
Pengantar 4:
Pada penerbitan yang lalu, kita sudah sampai pada tahap PASCA KONTES, dan sudah sampai pada proses Pengumum- an Hasil Kontes.
Di edisi ini kita lanjutkan dengan bagian ke IV, yang sekaligus merupakan bagian terakhir dari serial ini. [Red.]
III.9 Pengumuman hasil kontes
Hasil kontes dan pengumuman pe- menang biasanya diumumkan atau bisa dilihat di website Panitia, DX- bulletin atau majalah-majalah amatir radio.
Berikut adalah contoh pengumuman pemenang kontes dari panitia penyelenggara seperti bisa dilihat di: http://www.cq-amateur-radio.com/cqwwpastresults yang merupakan hasil dari CQ World Wide DX SSB Contest 2005.
Untuk pemenang kontes yang mewakili Indonesia “tampilan” pengumuman tersebut bisa dilihat seperti pada copy printout di halaman berikut:
Pemenang kontes Internasional yang berasal dari negara yang sama akan mendapatkan sekedar secarik kertas berupa Award winner, tapi ada juga yang mendapat plakat sumbangan dari para donatur. Biasanya plakat tersebut diperuntukkan bagi mereka yang memenangkan kategori “Continent Leader” atau “World Winner” (juara benua atau juara dunia). Sesuai dengan kode etik amatir radio, Kontes-kontes Internasional se- macam ini tidak menyediakan hadiah uang atau materi lainnya, dengan. pertimbangan bahwa Amatir radio adalah seorang amatir, bukan profesional. Kontes merupakan kegiatan hobby, ajang latih diri dan bukan untuk mencari uang atau materi.
Berikut adalah contoh bentuk Award “Country” winner dan plakat Conti- nent leader/World winner:
III.10 Evaluasi kinerja
Selepas segala kesibukan yang terkait dengan keikut sertaan dalam suatu kontes dan hasilnya sudah diumumkan, lakukanlah evaluasi secara menyeluruh. Hal ini bisa dila- kukan sendiri atau bersama-sama anggota Team lainnya kalau berpar- tisipasi dalam kontes sebagai sebuah Team.
Bandingkan segala upaya yang su- dah dilakukan dengan hasil yang didapat. Kalau hasilnya tidak memuaskan, cari di mana kesalahan ataupun kekurangan yang telah dila- kukan selama masa persiapan dan pelaksanaan kontes. Simpan hasil evaluasi ini sebagai sebuah catatan yang dari waktu ke waktu akan mengingatkan agar tidak terulang lagi pada keikut sertaan di kontes- kontes lainnya.
Hal yang sama juga harus dilakukan kalau hasilnya memuaskan, semata agar kita tidak terlalu cepat berpuas diri sehingga terlena dalam euphoria kepuasan atau kemenangan terse- but, yang dapat membuat kita lengah dalam menghadapi kontes-kontes selanjutnya.
III.11 QSL-ing (QSL Management Service)
Sekedar mengingatkan, bagi seorang amatir bertukar QSL card adalah merupakan the ultimate courtesy (perilaku/adab utama) untuk meleng- kapi atau mengakhiri sebuah QSO.
Kartu ini merupakan penegasan (konfirmasi) bahwa yang bersangkutan telah melakukan komunikasi 2 arah dengan stasiun amatir lain.
Sesuai standar Internasional ukuran QSL card adalah 14 cm X 9 cm. Di samping data pribadi sipemilik, pada kartu tersebut harus tercantum nama (kalau ada) dan callsign lawan QSO, tanggal, jam/UTC, band, mode, lapo- ran penerimaan (RST) serta data lain yang dianggap patut ditampilkan, misalnya tentang perangkat yang digunakan, power output, sistem an- tena dan sebagainya.
Banyak DX-ers yang menggunakan kartu QSL-nya sebagai ajang promosi untuk lebih memperkenalkan negeri atau tempat dimana kegiatan DX-ing dilakukan, atau paling tidak untuk mempromosikan lingkungan di seki- tarnya (kalau merupakan daerah kun- jungan wisata), kampus atau tempat kerjanya (dalam hal entiti atau insti- tusi tersebut banyak mendukung, menjadi sponsor atau donatur bagi kegiatannya) dan hal-hal sejenis yang dapat mendukung peransertanya dalam menyebar luaskan informasi terkait secara global (misalnya kegiatan pariwisata, event tertentu seperti JOTA/IOTA, hal-hal yang te- matik seperti konservasi energi, pe- manasan global, penyelamatan ling- kungan, perdamaian dan sebagai- nya); walaupun ada pula amatir atau DX-ers yang dapat digolongkan seba- gai “minimalist”, yang hanya mencan- tumkan hal-hal yang esensiil saja pada kartu QSL-nya.
Contoh QSL card yang bisa menjadi media promosi wisata (lihat panorama yang me- latar belakangi) dan merk/brand peralatan yang dipakai (Kenwood, di sudut kanan bawah).
Selain memperkenalkan kegiatan IOTA, kedua QSL cards di atas mungkin saja dimanfaat- kan sebagai media promosi bagi kegiatan pariwisata.
Contoh desain QSL cards yang sederhana tapi cukup informative.
Kapan QSL-ing harus dilakukan?
Sejak menjadi anggota amatir radio, QSL-ing harus sudah menjadi bagian dari kegiatan ber-amatir radio selama yang bersangkutan aktif ber-QSO, apalagi kalau juga aktif berpartisipasi dalam kontes.
QSL card tidak harus mahal dan eksklusif, dapat dibuat sendiri atau dipesan ke percetakan (banyak di antara rekan amatir yang punya “bisnis sampingan” merancang dan menyediakan blanko QSL card buat siapa yang memerlukannya).
Dalam bertukar QSL card, hanya QSL card yang mencantumkan dengan benar data-data QSO yang telah dila- kukan, serta dibubuhi paraf operator (kadang-kadang untuk kontes diperlu- kan juga paraf dari verifikator) yang dianggap sah, apalagi untuk QSL card yang harus dikirimkan/diserahkan ke panitia untuk mengklaim Award.
Tugas atau kewajiban QSL-ing — teru- tama membalas kiriman QSL dari lawan QSO — adalah bagian ter- penting dari QSL Management (tata pengelolaan QSL cards). Anda tentu tidak mau dilecehkan (dan dikucilkan) oleh komunitas DX–ers karena kela- laian Anda dalam menunaikan kewa- jiban QSL-ing ini.
Bayangkan saja kalau setiap Anda “mengudara”, mereka yang mendengar suara Anda akan ‘mengganggu’ kelancaran komunikasi Anda dengan pertanyaan yang itu-itu saja: “Apa Anda sudah menerima QSL card saya? Kenapa belum dibalas?”
Anda akan lebih terganggu lagi kalau saja stasiun DX yang merasa dirugi- kan itu sampai mempertanyakan (yang justru secara tak langsung seo- lah mengumumkan) melalui DX Bulle- tin, majalah amatir radio, maillist atau bahkan situs-situs resmi berbagai komunitas DX-ers tentang “kelalaian” Anda ini. Akan memerlukan berjenis upaya yang tidak mudah serta makan waktu dan biaya untuk dapat “mem- bersih”kan identitas (nama dan call- sign) Anda sampai akhirnya Anda bisa diterima kembali untuk berkiprah di komunitas dan kegiatan ini.
Motto yang berlaku bagi DXer dan kontester adalah: berani melakukan DX-ing, apalagi dengan ikut pada kegiatan kontes, harus berani pula untuk ber-QSL-ing, apa pun konsekuensinya.
QSL-ing itu gampang-gampang susah karena bisa dilakukan secara langsung (direct), lewat National QSL Bureau atau QSL Manager — tapi bagai- manapun Anda harus siap untuk mengeluarkan biaya yang mungkin tidak sedikit, yang seharusnya Anda sudah pikir dan siapkan dari awal (!).
III.12 Back-up data & QSL Saving
Setelah semua points yang berkaitan dengan keikut sertaan Anda dalam kontes serta QSL-ing seperti diuraikan di atas tuntas dikerjakan, lakukan SEGERA upaya mem-back up data- data yang berkaitan dengan logging dan QSL-ing Anda. Back-up ini dapat menjadi dewa penyelamat apabila Anda mendapat musibah kehilangan data, misalnya karena PC Anda ter- kena virus atau Hard Disk-nya crashed, atau terjadi kebakaran di ham shack Anda.
Data dapat disimpan di hard disk (buat Folder tersendiri), flash/USB- disk, atau CD/DVD — yang tentunya terlebih dulu Anda pastikan bahwa benar-benar bebas virus!
QSL Saving (atau mungkin lebih tepat istilah QSL Cards Keeping — Red.) adalah setiap upaya yang dilakukan dengan teratur, konsisten dan sistimatis untuk menyimpan QSL cards yang telah Anda terima. Kembangkan sendiri cara dan sarana yang paling se- suai dengan sikon dan kebiasaan pribadi Anda, sehingga kartu-kartu terse- but dapat dilacak dengan mudah pada saat diperlukan, misalnya saat Anda akan meng-klaim award (nasional maupun Internasional), ingin mengikut sertakan kartu-kartu tersebut pada pameran di Hamfest dan sebagainya.
Demikianlah, artikel ini dituntaskan di sini. Merujuk pepatah “tak ada gading yang tak retak”, penulis akan menerima kritik dan saran apa pun dengan senang hati. Untuk itu, lebih dan kurangnya pe- nulis mohon maaf. Semoga bermanfaat.
CU in the Contest, de Pri YBØECT.